Malam berlabuh tirai,
masih lagi kau diluar bumi untuk bersadai,
Tergelak terkekeh bersama sahabat handai.
Malah, kencing merata,
Berak kau bersepah.
Wahai si anak tidak beradab,
Apa kau tidak punya rumah beratap?
Apa kau tidak risau kata-kata bangsat yang menghina akan perihal kau?
Sedarlah si anak kota,
Si ibu penat menanti,
Tapi kau hiraukan tidak berhati.
Bapamu lelah merotan,
Tapi kau melawan.
Kala malam menyelubungi,
kau pula yang berparti.
Pulanglah si anak kota.
Waktu begini syaitan menjadi raja,
Kelak engkau dijadikan hamba.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Enjoying view while it lasts
Day 2 tidur dekat airport. Dan masih lagi menganggur. Duit cash tinggal SDG 35, MYR30 Dalam bank MYR17 Bukan saja saja dekat sin...
-
Penghasilan cinta itu, begitu mendalam.. Dan mempunyai banyak cara penghasilannya yang begitu unik... Mungkinkah itu rasa yang aneh, indah...
-
Dear ocean, meet again, how are you? (silent) I'm doing great lately.. So many things came and gone, so many memories make and for...
-
I lost a lot interest of everything, unstable mood and hormone. A stage being stress; as said of motivator at kursus pra perkahwinan today. ...
No comments:
Post a Comment